Kamis, 24 Maret 2016

Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan

Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM

SESUAI petunjuk Para Dewa yang diterima melalui Satria Lonceng Dewa Mimba Purana, Sri Maharaja Mataram Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala berhasil menemui Empat Mayat Aneh yang terbujur dalam sebuah peti mati hitam besar. Peti mati ini muncul dari dalam sebuah kuburan raksasa yang datang dari langit, turun ketanah lalu secara aneh terbelah menguak.

Ketika penutup peti mati terpentang membuka sendiri, dari dalam peti memancar empat cahaya coklat menyilaukan mata hingga Raja Mataram Rakai Kayuwangi tercekat mundur. Suasana tambah mencekam sewaktu dari dalam peti terdengar suara keras berucap.

"Pelihara mata hanya melihat kebaikan."

"Pelihara mulut hanya bicara kebaikan."

"Pelihara telinga hanya mendengar kebaikan."

"Pelihara kemaluan hanya untuk kebaikan."Untuk beberapa ketika Raja Mataram tidak dapat melihat apa yang terdapat di dalam peti mati karena ada kepulan asap kelabu menutupi pemandangan. Tak selang berapa lama, begitu asap kelabu sirna, Rakai Kayuwangi menyaksikan satu pemandangan yang sungguh luar biasa! Di dalam peti mati terbujur empat sosok mayat laki-laki dengan sekujur tubuh kecuali wajah dan kepala terbalut gulungan kain putih. Mayat pertama dalam keadaan dua tangan ditutupkan ke mata. Mayat k
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 13 Maret 2016

Keteguhan Hati

Keteguhan Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku adalah seorang siswi di sekolah swasta di Jakarta. Orang tuaku berkerja sebagai penjual gorengan. Sehari-hari setiap sore sampai malam mereka berjualan di warung pinggir jalan. Terkadang, Aku ingin sekali membantu berjualan sampai selesai. Tapi Ayah melarangku. Ia ingin aku belajar saja di Rumah agar kelak menjadi orang sukses dan tidak berjualan seperti mereka. Maka dengan berat hati kuturuti saja kemauan Ayah.

Kalau musim penghujan tiba, aku benar-benar tidak tega. Bagaimana tidak, mereka tetap berjualan di tengah-tengah hujan deras dan dinginnya malam. Demi sesuap nasi, mereka rela menembus sepi dan dinginnya malam untuk berjualan.

Sebenarnya, kehidupan kami dulu sangat bahagia. Ayah berkerja di sebuah perusahaan yang gajinya cukup besar. Semua kebutuhanku terpenuhi. Apalagi, aku hanya anak tunggal. Tapi, semua berubah semenjak Ayah dikeluarkan dari tempatnya berkerja. Ayah dituduh mencuri uang perusahaan tanpa bukti yang jelas. Akibatnya, Ayah harus mengembalikan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan Ayah harus menjual mobil dan rumah mewah kami. Ayah benar-benar terpukul. Beliau sulit menerima kenyataan ini. Akibatnya, Ayah putus asa. Beliau tidak mau berkerja lagi. Untung, Aku memiliki seorang Ibu yang sabar. Beliau memiliki hati yang mulia. Dengan keteguhan hatinya, beliau tetap menjalani hidup dengan semangat. Ia tidak pernah mengeluh bahkan menyesali nasib. Walau tiap hari harus pergi ke Pasar untuk belanja, sian
... baca selengkapnya di Keteguhan Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 08 Maret 2016

Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah

Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SAAT ITU masih pagi. Embun yang turun malam tadi masih belum pupus dari permukaan dedaunan. Di sebuah tikungan sungai berair dangkal dan berwarna kuning seorang kakek tampak menarik jalanya dari dalam air. Kosong. Tak seekor ikanpun terjaring dalam jala itu.

"Nasib sial! Tak akan makan ikan perut tua ini hari ini!" si kakek mengomel. Dari balik dinding bambu sebuah rakit yang tertambat di tepi sungai keluar seorang nenek bertubuh gemuk, berpipi merah dan berambut keputihputihan digulung ke atas.

"Sudah kubilang Anom! Sejak sungai menjadi dangkal seminggu lalu, jangan harap kau bakal dapat menjaring ikan!"

Si kakek berpaling pada nenek gemuk yang adalah istrinya. Sambil merengut dia menyahuti ucapan istrinya itu.

"Kau orang perempuan diam-diam sajalah! Kalau dapat ikan tugasmu adalah memasaknya! Eh, sudahkah kau teliti lagi peta itu ...?"

"Peti celaka!" kata si nenek seraya duduk di tepi rakit dan cemplungkan kedua kakinya ke air.

"Coba kau hitung Anom! Sudah berapa lama kita menghabiskan waktu untuk memecahkan teka-teki peta itu? Dan sampai hari ini masih juga belum berhasil!"

"Seingatku . . . mungkin lebih dari tiga tahun!" menjawab si kakek setelah menghitung-hitung sesaat.

"Tiga tahun! Bukan waktu sedikit! Coba dulu kau ikuti nasihatku! Jika kau ambil pemuda caka
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 02 Maret 2016

Kasih Sayang Seorang Ibu

Kasih Sayang Seorang Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.

Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.

Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.

Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.

Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.

Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, ?Dari mana saja seharian ini??

Sebagai balasannya, kau jawab, ?Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!?

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pek
... baca selengkapnya di Kasih Sayang Seorang Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 28 Februari 2016

Deadline

Deadline Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Secercah cahaya kehidupan, Terpancar melewati persegi napas, Menyinari awal kehidupan, Tersenyum menyapa

Mata Cinta terbuka dan ia hanya melihat sekeliling dalam sepi. Mengucek-ngucek mata dan meraba sekeliling kasurnya mencari sesuatu. “Cinta, bangun sayang. Jangan hanya terbaring dan menutup diri di balik selimut” ucap mama. Suara mama terdengar sayup-sayup memasuki celah vibrasi ruangan Cinta. Mata ini masih sedikit terpejam dan kembali merapatkan diri dengan selimut yang terasa hangat. “kaka 1aigoo, bangun lah. Gue tau kaka ngantuk tapi kaka harus BANGUNNN”. Cinta tersentak dan refleks bangun dari tidurnya yang nyaman. Suara Anna terdengar seperti petir yang menyambar. “apa lo gila? Gak usah pake teriak”. “hahahahaha.. mau cerita.. mau cerita..” ucap Anna antusias.

Anna adalah adik perempuan Cinta yang usil, ia selalu mengganggu setiap aktifitas yang menurut Cinta penting. Perbedaan umur antara keduanya hanya terpaut lima tahun. Cinta dan Anna punya hobi yang sama, tapi sebenarnya karena Anna yang mengikuti kebias
... baca selengkapnya di Deadline Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 25 Februari 2016

The Power of Passion

The Power of Passion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Semua orang pasti ingin sukses. Meskipun bentuk dan ukuran sukses berbeda antara satu orang dengan orang lain, namun dapat dipastikan ada keinginan dalam diri setiap orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sayang, tidak banyak orang yang memahami bagaimana mengelola “keinginan” ini menjadi suatu kekuatan dahsyat untuk mendapatkan sukses yang kita mau. Untuk sukses ada beberapa elemen yang terlibat. Yang pertama adalah seberapa jelas kesuksesan yang diinginkan. Kedua, seberapa besar kita menginginkan kesuksesan tersebut. Ketiga, bagaimana kita mengolah keinginan tersebut menjadi kenyataan. Nampak di sini bahwa kesuksesan selalu berkaitan dengan keinginan. Untuk mengendalikan sukses bisa kita lakukan dengan mengendalikan keinginan. Dengan kata lain, keinginan yang terkendali akan cenderung mendekatkan kita pada sukses yang kita inginkan. Mari kita bahas satu persatu tentang bagaimana keinginan akan mendorong sukses kita.

Memahami apa yang kita inginkan merupakan modal utama agar kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan. Untuk menjelaskan hal ini, saya sering menggunakan ilustrasi sebagai berikut. Kalau Anda harus melempar bola ke dalam
... baca selengkapnya di The Power of Passion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 23 Februari 2016

Terimakasih Ratih

Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Segera selesaikan tugasmu, Gilang!”
Suara Bu Tinah terdengar tepat di telingaku. Beliau memang tidak membentak, tapi kalimatnya penuh penekanan. Terdengar begitu kuat kejengkelan Bu Tinah terhadap sikapku yang tidak pernah menjadi baik apalagi santun.
Aku beranjak dari tempat dudukku. Bu Tinah pun menatapku tajam. “Mau kemana kamu?” Tanyanya dengan mata melotot. Seisi kelas menoleh ke arahku.
“Keluar. Sumpek di sini.” Jawabku datar sambil berlalu meninggalkan kelas.
Mungkin Bu Tinah sudah terlalu lelah memarahiku untuk hari ini. Beliau membiarkanku keluar begitu saja, tanpa mengejaarku. Paling juga Bu Tinah sudah hafal tempat mana yang akan kutuju.

Aku duduk di kursi kantin, tanganku menyambar keripik singkong yang ada di depanku. Aku membukanya kemudian melahap tanpa beban. Bu Siti tampak memandangiku dari balik etalase makanan.
“Pelajarannya Bu Tinah, Lang?” Tanyanya dengan tangan yang sibuk merapikan makanan.
Bu Siti sudah hafal kebiasaanku rupanya. Aku memang paling tidak betah dengan guru matematikaku itu. Dari sekian banyak guru yang membosankan d
... baca selengkapnya di Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 17 Desember 2014

Resensi Ke-3 Saya Di Koran Jakarta (2)

"Mengajarkan Kebijakan kepada Para Remaja"

Resensi ke-3 Lolos Koran Jakarta Setelah Editing pihak redaksi Edisi Kamis 11 Desember 2014 Mengajarkan Kebijakan Kepada Para Remaja

Resensi ini adalah naskah setelah editing pihak redaksi. Untuk naskah yang telah lolos ke harian koran jakarta -yang belum melalui proses editing redaktur, KLIK DISINI

KORAN JAKARTAPerkembangan zaman semakin kompleks. Situasi ini juga merembet ke dunai remaja yang tengah sibuk mencari jawab “siapa aku ini”. Dalam pencarian tersebut tak jarang remaja mentok ke tembok sehingga putus asa. Problem-problem seperti percintaan, pencarian jati diri, bisa mendorong remaja jatuh ke dalam pelukan narkoba dan miras. 

Judul : No More Galau, Saatnya yang Muda Jadi Bijaksana
Penulis : Rico dan @Nasehatsupers
Penerbit : Transmedia Jakarta
Cetakan : I, Desember 2014
Tebal : 186 halaman
ISBN : 978-979-799-293-4
Harga : Rp38.000
   

Apalagi hal ini ditambah lagi banyak orang tua yang tidak sempat memantau kegiatan anak karena sibuk bekerja. Buku No More Galau mengupas berbagai macam masalah pelik tersebut beserta solusinya. Setiap masalah ada solusinya, yaitu kebijaksanaan (sampul depan). Kunci kehidupan ada di dalam diri sendiri. 

Setiap orang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, bukan orang lain (hal 14). Jika ditarik ke belakang, pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran salah seorang filsuf besar Prancis, Jean Jacques Rousseau. Dia mengatakan yang menentukan jati diri seseorang bukanlah unsur dari luar, melainkan dia dan pemikiran sendiri. Kaum remaja amat mudah menyerah saat jatuh ditimpa masalah. 

Ini harus diubah! Remaja harus optimistis. Orang optimistis melihat masalah sebagai peluang, sedangkan yang pesimistis melihatnya sebagai hambatan (hal 10). Remaja harus mempertebal mental.

“Besarkanlah mentalmu, maka masalahmu akan menjadi kecil. Kalau mentalmu kecil, masalahmu akan menjadi besar. Jangan pernah mundur satu langkah pun” (hal 15). Para remaja sering terjebak dengan problem-problem yang tidak perlu sehingga menghabiskan energi. 

“Mikirin pacar berhari-hari bisa. Sedih karena putus cinta juga bisa. Tapi kenapa mengingat Tuhan dan bersujud pada-Nya gak bisa?” (hal 18). Buku ini juga memberi petuah umum yang sudah banyak diucapkan. Namun ada baiknya disimak. “Janganlah bangga dan sombong karena kekayaan karena itu hanya titipan-Nya. 

Kadang Tuhan menguji manusia dengan yang menyenangkan. Banyak orang gagal justru karena harta. Seharusnya setiap orang sadar bahwa semua hanya titipan, termasuk jiwa ini (hal 147). Ke depan, dunia semakin kompleks. Demikian pula dengan kehidupan, tentu tambah pelik. Namun begitu, tak perlu khawatir karena berbagai masalah tidak akan membesar bila tidak dibesar-besarkan (hal 176). 

Tema lain yang diangkat buku ini adalah perihal karma. Masyarakat memercayai bahwa karma memang ada. Manusia akan menerima balasan atas semua perbuatan yang dilakukan. Misalnya, tindakan yang baik akan dibalas dengan kebaikan, demikian pula sebaliknya. Paham seperti ini masih hidup di sejumlah masyarakat. 

Yang jelas, manusia harus selalu berbuat baik (hal 151). Baik juga bila setiap orang, baik remaja maupun dewasa, merenung dan menjawab pertanyaan akan tujuan hidup. “Apa sih sebenarnya yang kamu cari dalam hidup ini?” (hal 16). 

Judul : No More Galau, Saatnya yang Muda Jadi Bijaksana
Penulis : Rico dan @Nasehatsupers
Penerbit : Transmedia Jakarta
Cetakan : I, Desember 2014
Tebal : 186 halaman
ISBN : 978-979-799-293-4
Harga : Rp38.000
    


Diresensi oleh Imam Setiyo  
Pengemudi Gojek

Resensi Ke-3 Saya Di Koran Jakarta (1)

Urgensi Kebijaksanaan dalam Mengatasi Masalah Remaja
Resensi ke-3 Lolos Koran Jakarta (Sebelum Editing pihak redaksi) edisi Kamis, 11 Desember 2014 "Urgensi Kebijaksanaan dalam Mengatasi Masalah Remaja". Resensi ini adalah naskah sebelum editing pihak redaksi. Untuk naskah yang telah lolos ke harian koran jakarta -yang telah melalui proses editing redaktur, KLIK DISINI


 
Judul : No More Galau, Saatnya yang Muda Jadi Bijaksana 
Penulis : Rico dan @Nasehatsupers
Penerbit : Transmedia Jakarta 
Cetakan : I, Desember 2014 
Tebal : 186 halaman 
ISBN : 978-979-799-293-4 
Harga : Rp38.000

Pada masa kekinian, kita tentu hafal betul masalah apa saja yang dialami para remaja. Mulai dari soal cinta, persahabatan, pekerjaan, pencarian jati diri, sampai masalah narkoba dan miras. Buku No More Galau mengupas berbagai macam masalah pelik tersebut beserta solusinya. Setiap masalah pasti ada solusinya. Namun, menurut Rico ―sang penulis, solusinya cuma satu yaitu kebijaksanaan (kover depan)

Penulis kreatif itu berpendapat bahwa kunci dari kehidupan ini ada di dalam diri kita sendiri. Kita-lah yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Bukan orang lain (Halaman 14)

Jika ditarik ke belakang, pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran salah seorang filsuf besar Prancis Jean Jacques Rousseau, bahwa yang menentukan jati diri seseorang bukanlah unsur di luar dirinya, melainkan diri dan pemikirannya sendiri.

Lebih lanjut, anak muda yang sudah mengalami asam garam hidup itu mengatakan, masalah ‘pola pokir’ turut memperburuk kehidupan remaja. Menurutnya, remaja amat mudah menyerah saat jatuh ditimpa masalah. “Ini harus diubah!”, kata Rico. Kita harus optimis. Orang optimis melihat masalah sebagai peluang. Sedangkan orang pesimis melihat masalah sebagai hambatan (Halaman 10)

Soal pola pikir, tentunya setiap orang punya pendapat masing-masing. Tapi sebagai remaja yang rutin memotivasi orang lain, Rico paham betul masalah ini. Ada satu nasehat dari sang penulis yang pas di hati: “Besarkanlah mentalmu maka masalahmu akan jadi kecil. Kecilkanlah mentalmu maka masalahmu akan jadi besar. Jangan pernah mundur satu langkah pun!” (Halaman 15)

Selain memotivasi, remaja optimistis itu juga menyarankan ―lebih tepatnya menyindir― para remaja dalam tulisannya: “Mikirin pacar berhari-hari bisa. Sedih karena putus cinta juga bisa. Tapi kenapa mengingat Tuhan dan bersujud padaNya gak bisa?” (halaman 18)

Selain soal pola pikir dan sindiran tadi, pria yang pantang menyerah itu kembali menyadarkan kita perihal kebijaksanaan dalam tulisannya: “Janganlah bangga dan sombong karena kekayaan kita. Itu hanya titipan dariNya. Kadang Tuhan menguji kita dengan hal menyenangkan. Banyak orang gagal justru karena harta. Harusnya kita sadar bahwa semua itu hanya titipan-Nya” ―termasuk jiwa kita (halaman 147). “Banyak masalah yang akan datang menghampiri kita. Banyak cobaan yang akan menguji kekuatan kita. Tapi, masalah tidak akan jadi besar bila masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.” (halaman 176).

Tema lain yang diangkat oleh mantan pengusaha warung mi ayam itu adalah perihal karma. “Kita akan menerima balasan atas semua perbuatan yang kita lakukan. Ketika kita melakukan kebaikan, maka kita akan mendapatkan kebaikan. Kita tidak boleh menyalahkan Tuhan karena Dia telah menyiapkan balasan yang tepat atas apa yang telah kita lakukan. Dengan demikian, lakukanlah kebaikan sebanyak-banyaknya dan tunggulah balasan dariNya.” (halaman 151).

Sebagai penutup, Rico menulis sebuah pertanyaan yang membuat kita terdiam membisu: “Apa sih sebenarnya yang kamu cari dalam hidup ini?” (halaman 16).

Buku No More Galau penuh dengan kata bijak, gambar ilustrasi dan cerita motivasi sebagai representasi dari rumitnya kehidupan manusia. Buku ini juga penuh dengan bahasa pengantar dan ungkapan santai khas anak muda. Meskipun didalamnya banyak ungkapan yang kurang sopan, buku ini mampu menyentuh lubuk hati pembacanya. Buku No More Galau cocok untuk anak muda, terutama mereka yang doyan galau.

Judul : No More Galau, Saatnya yang Muda Jadi Bijaksana 
Penulis : Rico dan @Nasehatsupers
Penerbit : Transmedia Jakarta 
Cetakan : I, Desember 2014 
Tebal : 186 halaman 
ISBN : 978-979-799-293-4 
Harga : Rp38.000
Diresensi oleh Imam Setiyo 
Pengemudi Gojek

Kamis, 04 Desember 2014

Resensi ke-2 Saya Di Koran Jakarta (2)

 Telaah Psikologis Penyakit Krisis Kepercayaan Diri

Resensi Ini Merupakan Naskah Resensi Yang Lolos Ke Meja Redaksi Koran Jakarta Setelah Proses Editing Dari Redaksi. Resensi ke-2 Lolos Koran Jakarta (Setelah Editing pihak redaksi) edisi Kamis, 04 Desember 2014 "Telaah Psikologis Penyakit Krisis Kepercayaan Diri.

Koran Jakarta - Dewasa ini, sebagian remaja hidup dalam ketidakpastian. Mereka menghadapi krisis jati diri, ancaman narkoba, dan miras. Mereka mengalami kepercayaan diri yang rendah. Kondisi seperti itu menyebabkan para remaja sangat rentan terhadap narkoba dan pergaulan bebas, yang ujung-ujungnya berakibat pada kesuraman masa depan. Padahal, persaingan kerja masa mendatang amat sengit. Mereka yang sudah bersiap diri saja masih bisa kesulitan bersaing. Apalagi mereka yang krisis kepercayaan diri, tentunya akan tambah sulit memenangi persaingan.
Judul        : Satu Hari Menjadi Lebih PercayaDiri
Penulis    : Derry Iswidharmanjaya dan Jubilee Enterprise
Penerbit    : Elex Media Komputindo
Cetakan    : I, November 2014
Tebal        : 193 halaman
ISBN        : 978-602-02-5064-9
Harga        : Rp39.800

Buku ini mencoba menyadarkan para remaja dan orang tua akandampak buruk krisis kepercayaan diri dari sudut pandang psikologis. Kepercayaan diri adalah fondasi yang sangat penting untuk menggapai kesuksesan dalam bidang apa pun. “Rasa percaya diri yang rendah bagaikan menyelami kehidupan dengan tangan patah. Segala sesuatu akan tampak mungkin dilakukan jika punya keberanian dan kepercayaan diri,” (halaman 46).


Rata-rata krisis kepercayaan diri disebabkan bayangan kegagalan masa lalu. Untuk mendapat rasa percaya diri yang tinggi, seseorang harus berkonsentrasi guna meraih kesuksesan. Buang jauh-jauh bayang-bayang kegagalan masa lalu (halaman 4).


Sebab lain krisis kepercayaan diri, salah satunya, adalah kecenderungan mengeluh dan menyesali kegagalan. Mengeluh dan menyesal akan berakibat fatal sehingga orang menjadi tidak produktif. “Orang-orang sekitar tak punya waktu untuk kita jika terus-menerus mengeluh,” (halaman 59). “Masa depan hanyalah untuk mereka yang mau bekerja keras. Tidak ada waktu untuk menyesal. Tidak ada waktu untuk mengeluh. Semua harus bekerja keras,” (halaman 35).


Orang tua berperan penting dalam membantu anak mengatasi masalah tersebut. Ayah ibu adalah sosok-sosok yang bertanggung jawab dalam pembangunan karakter putra-putri. “Guru yang utama dalam pembentukan karakter sang anak adalah orang tua,” (halaman 96). “Jika seorang remaja tak punya rasa percaya diri, bisa terjerumus mengikuti arus begitu saja tanpa daya. Pada akhirnya dia tidak tahu ke mana harus berpijak,” (halaman 116).


Buku Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri juga memberi nasihat yang sudah sering didengar. “Kelemahan terbesar manusia terlalu cepat menyerah. Untuk menggapai kesuksesan, seseorang harus berusaha terus-menerus tanpa kenal lelah,” (halaman 149).

Tujuan buku ini adalah menyadarkan pentingnya kepercayaan diri dalam hidup. Banyak ungkapan bijak di setiap halaman. Meski banyak ungkapan yang sulit dimengerti dan berfilsafat, buku ini tetap perlu dibaca untuk menambah referensi.     

Judul        : Satu Hari Menjadi Lebih PercayaDiri
Penulis    : Derry Iswidharmanjaya dan Jubilee Enterprise
Penerbit    : Elex Media Komputindo
Cetakan    : I, November 2014
Tebal        : 193 halaman
ISBN        : 978-602-02-5064-9
Harga        : Rp39.800
Diresensi oleh Imam Setiyo,
Pengemudi Gojek


Resensi ke-2 Saya Di Koran Jakarta (1)

Sisi Psikologis Penyakit Krisis Kepercayaan Diri

Resensi ke-2 Lolos Koran Jakarta (Sebelum Editing pihak redaksi) edisi Kamis, 04 Desember 2014 "Sisi Psikologis Penyakit Krisis Kepercayaan Diri"

Koran Jakarta - Dewasa ini, sebagian remaja hidup dalam ketidakpastian, krisis jati diri, ancaman narkoba dan miras, serta kepercayaan diri yang rendah. Kondisi seperti ini menyebabkan para remaja sangat rentan terhadap narkoba dan buruknya pergaulan bebas, yang ujung-ujungnya berakibat pada suramnya masa depan mereka. Padahal, persaingan kerja di masa mendatang amat sangat sengit. Mereka yang sudah bersiap diri saja masih kesulitan dalam bersaing, apalagi mereka yang krisis kepercayaan diri, tentunya akan tambah sulit untuk memenangi kerasnya persaingan.

Judul : Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri
Penulis : Derry Iswidharmanjaya & Jubilee Enterprise
Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta
Cetakan : I, November 2014
Tebal : 193 halaman
ISBN : 978-602-02-5064-9
Harga : Rp39.800

Derry Iswidharmanjaya & Jubile Enterprise memahami dengan baik masalah tersebut dan mencoba menyadarkan para remaja dan orang tua tentang buruknya akibat dari krisis kepercayaan diri dari sudut pandang psikologis. Derry menyebutkan bahwa kepercayaan diri adalah pondasi yang sangat penting untuk menggapai kesuksesan dalam bidang apapun. Dia Banyak menuliskan kata-kata bijak dalam bukunya Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri ini.

Rasa percaya diri yang rendah itu bagaikan menyelami kehidupan dengan tangan yang patah. Segala sesuatu akan tampak mungkin untuk dilakukan, jika kita punya keberanian dan kepercayaan diri”. (Hal. 46)

Sarjana psikologi Universitas Sanata Darma ini menambahkan, rata-rata krisis kepercayaan diri disebabkan oleh bayangan kegagalan di masa lalu. Oleh sebab itu, Derry berpendapat bahwa untuk mendapatkan rasa percaya diri yang tinggi, kita harus berkonsentrasi pada kesuksesan yang telah kita raih, dan membuang jauh-jauh bayang-bayang kegagalan yang kita alami di masa lalu. (Hal. 4)
Lebih lanjut, psikolog dan penulis produktif ini menjelaskan penyebab-penyebab lain munculnya penyakit krisis kepercayaan diri, salah satunya yaitu kecenderungan untuk mengeluh dan menyesali kegagalan. Menurutnya, mengeluh dan menyesal akan berakibat fatal terhadap produktifitas dan hidup seseorang.

orang-orang di sekitarmu tak punya waktu untuk dirimu jika kamu terus-menerus mengeluh”. (Hal. 59). “Masa depan hanyalah untuk mereka yang mau bekerja keras. Tidak ada waktu untuk menyesal. Tidak ada waktu untuk mengeluh. Kita harus bekerja keras. Kita harus bekerja keras”. (Hal. 35)

Tidak hanya meningatkan para remaja, peneliti bidang psikologi populer ini pun mencoba memberikan penjelasan bagi para orang tua terkait dengan masalah krisis kepercayaan diri yang dialami anak-anaknya. Hal ini terlihat dari dua ungkapan menyentuh berikut: “Guru yang utama dalam pembentukan karakter sang anak adalah orang tuanya sendiri”. (Hal. 96). “Jika Seorang remaja tak punya rasa percaya diri, maka dia akan terjerumus mengikuti arus begitu saja tanpa daya, dan pada akhirnya dia tidak tahu dimana ia harus berpijak”. (Hal. 116)

Dari semua materi dalam buku Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri ini, ada sebuah ungkapan yang sangat menyentuh: “Kelemahan terbesar kita adalah, kita terlalu cepat untuk menyerah. Untuk menggapai kesuksesan, kita harus selalu berusaha, terus-menerus, kontinyu, dan tanpa kenal lelah”. (hal. 149)

Derry Iswidharmanjaya & Jubile Enterprise berhasil menyadarkan kita akan pentingnya kepercayaan diri dalam hidup. Mereka menjelaskan secara tepat perbedaan antara orang yang percaya diri dan yang tidak percaya diri. Banyak sekali ungkapan bijak di setiap halamannya. Meski banyak ungkapan yang sulit dimengerti dan berfilsafat, buku ini mampu menyentuh hati para pembacanya. Buku psikologi populer ini cocok untuk semua pembaca, mulai dari remaja sampai orang tua.

Judul : Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri
Penulis : Derry Iswidharmanjaya & Jubilee Enterprise
Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta
Cetakan : I, November 2014
Tebal : 193 halaman
ISBN : 978-602-02-5064-9
Harga : Rp39.800
Diresensi oleh Imam Setiyo,
Pengemudi Gojek

Senin, 27 Oktober 2014

Resensi ke-1 Saya Di Koran Jakarta (2)

Sekali Lagi, Sadari Bahaya Narkoba

Resensi ke-1 Lolos Koran Jakarta (Setelah Editing pihak redaksi) edisi Jumat, 24 Oktober 2014 "Sekali Lagi, Sadari Bahaya Narkoba"
KORAN JAKARTA - Buku Melampaui Mimpi mencoba menegur generasi muda yang tejerat narkotika Selain itu, buku ini sekaligus sebagai motivasi para pembaca. Buku ini menceritakan kisah penulis, Ginan, yang sejak kecil kehidupannya “menyedihkan”.



Ketika remaja Ginan terjerat narkoba, minuman keras, dan terinfeksi HIV. Perjalanannya begitu berliku sampai akhirnya mampu menyelesaikan kuliah, mengabdikan diri pada masyarakat, dan bahkan berhasil berangkat ke Prancis.

Judul : Melampaui Mimpi
Penulis : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit: Gagas Media
Cetakan : I, September 2014
Tebal : xii + 328 halaman
ISBN : 979-780-751-7
Harga : Rp65.000
Kisahnya diawali ketika Ginan sering bertengkar dengan orang tuanya. Ayah dan ibu akhirnya bercerai. Dia juga kehilangan kakaknya. Situasi tersebut membuat Ginan pontangpanting mencari jati diri. Hidupnya penuh dengan kehampaan.

Bahkan, kedatangan ibu baru karena ayahnya menikah lagi, tak mengubah apa pun. Hidupnya kosong. Masih ada luka dan trauma. Semua itu terjadi pada waktu dia duduk di SD. Hebatnya, kondisi yang berat bagi seorang bocah itu tidak menggangu pelajaran. Nilai-nilai rapotnya bagus. Namun, kehidupan tambah buruk ketika Ginan SMP dan SMA karena mulai terjerumus. Lingkungan baru menawarkan “penerimaan” sehingga dia jatuh cinta pada valium, nipam, antidepresan, putaw, hingga narkoba suntik. Hidupnya berantakan.

Seperti kebanyakan pencandu narkoba, pria kalem ini pun mulai mencuri barang teman-temannya agar dapat membeli obat-obatan terlarang. Bahkan, orang yang sebenarnya pintar ini merampok rumahnya sendiri. Orang tuanya lalu mengirimnya ke Yogyakarta untuk kuliah di sebuah universitas setempat. Di kampus pun penggembar membaca ini tetap bermasalah.

Pantaslah bila kekasihnya, Anya, meninggalkannya. Teman-teman kuliah sering menemukannya terkapar di toilet karena overdosis. Ayahnya belum menyerah dan mengirimnya ke pesantren di Ponorogo dengan harapan agar sembuh.

Namun, kenyataan berkata lain. Ginan kabur dari pesantren. Mungkin putus asa, ayahnya mencoba memasukkan ke rumah sakit jiwa. “Petualangannya” terus berlanjut ketika dia tertangkap polisi saat mencuri. Aparat menjebloskan ke penjara beberapa bulan. Hidupnya berantakan, kecanduan, ditinggalkan teman, putus cinta, mengecewakan keluarga, dan masuk penjara. Hebatnya, dia bisa bangkit.

“Saat berada di titik terendah, seseorang tak punya pilihan, kecuali berjuang untuk bangkit dan memperbaiki hidup” (hal 90). Ginan mengikuti rehabilitasi di Malaysia. Setelah itu, dia kembali melanjutkan kuliah dan akhirnya diwisuda. Hidup selanjutnya adalah mengisi lembaran kebaikan dengan mendirikan Komunitas Rumah Cemara. Ginan juga berkesempatan bersama teman-temannya berhasil berangkat ke Homeless Cup di Paris.

“Saya percaya pada hukum alam yang berlaku sepanjang masa. Semesta merespons keyakinan kita dengan sesuatu yang baik. Yang Mahakuasa tidak pernah lengah.

Tak ada satu pun yang luput dari-Nya, termasuk doa saya, Semesta, berikan kaki-kaki ini kekuatan untuk melangkah....” (hal 4). Buku ini menjadi pelajaran penting bagi anak-anak muda. Meski ceritanya kurang sistematis dan banyak ungkapan refl ektif yang sulit dimengerti, dia berupaya mengingatkan masyarakat akan bahaya obat-obatan terlarang.

Buku ini perlu dibaca anak-anak muda agar mendapat sudut pandang yang benar terhadap narkotika. Para orang tua juga dapat belajar dari dunia remaja.

Judul : Melampaui Mimpi
Penulis : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit: Gagas Media
Cetakan : I, September 2014
Tebal : xii + 328 halaman
ISBN : 979-780-751-7
Harga : Rp65.000
Diresensi oleh Imam Setiyo, 
Pengemudi Gojek 


Resensi ke-1 Saya Di Koran Jakarta (1)

Mengambil Pelajaran 
Berharga Dari Narkoba



Resensi ke-1 Lolos Koran Jakarta (Sebelum Editing pihak redaksi) edisi Jumat, 24 Oktober 2014 "Mengambil Pelajaran Berharga Dari Narkoba"

Koran Jakarta - Luar biasa, sarat akan pesan moral! Itulah kesan ketika membaca buku Melampaui Mimpi. Buku ini menjadi teguran bagi generasi muda yang ―seperti yang sedang terjadi saat ini― rentan akan krisis jati diri dan jeratan narkotika. Buku ini mengandung pesan berharga bagi remaja yang saat ini belum menyadari bahwa narkotika akan merenggut segalanya. Selain itu, buku ini sekaligus sebagai motivasi untuk pembacanya. Bagaimana tidak, Ginan yang telah melalui kehidupan yang begitu dramatis, masa kecil penuh kesedihan, yang berlanjut hingga remaja, membuat Ginan terkena jeratan narkoba, minuman keras, mencoba narkoba suntik, sampai terinfeksi HIV

Judul              : Melampaui Mimpi
Penulis           : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit        : Gagas Media
Cetakan         : I, September 2014
Tebal              : xii + 328 halaman
ISBN               : 979-780-751-7
Harga             : Rp65.000

Ternyata, Ginan berhasil diwisuda, mengabdikan diri pada masyarakat, bahkan berhasil berangkat ke Prancis.

Bermula ketika Ginan menjalani hidup yang penuh dengan pertengkaran orangtuanya, sampai akhirnya orang tuanya bercerai dan Ginan-pun kehilangan Ibu dan Kakaknya. Kehidupan itu membuat Ginan kesulitan mencari jati diri. Hidupnya penuh dengan rasa hampa. Bahkan, pernikahan Ayah Ginan dengan Ibu baru Ginanpun tidak mengubah apapun. Hidupnya kosong. Masih ada luka dan trauma dalam hidup seorang Ginan. Walaupun begitu, hidup Ginan dimasa SD tidaklah buruk, nilainya baik dan tidak bermasalah. Namun, semua berubah ketika Ginan menginjak bangku SMP dan SMA. Ginan mulai terjerumus. Lingkungan baru menawarkan ‘penerimaan’ membuat Ginan jatuh cinta pada hidupnya saat itu.  Tapi, hal itu justru membuat Ginan hancur. Ginan mulai terpengaruh valium, nipam, antidepresan, putaw, bahkan narkoba suntik. Hidup Ginan berantakan. Ginan mulai berani mencuri barang teman-temannya hanya untuk membeli ‘barang’. Bahkan, Ginan merampok rumahnya sendiri. Ginan lalu dipindahkan oleh orangtuanya ke Yogyakarta. Ginanpun diterima di sebuah universitas.

Dikampus pun Ginan tetap bermasalah. Anya, kekasih Ginan, memutuskan untuk meninggalkan Ginan. Dikampus, teman-teman Ginan sering menemukannya terkapar di toilet dengan kondisi overdosis. Ayahnya belum menyerah. Ginan dipesantrenkan di Ponorogo dengan harapan Ginan bisa sembuh. Namun, kenyataan berkata lain. Ginan kabur dari pesantren. Tak berhenti sampai disitu, takdir juga berkata bahwa Ginan harus kehilangan salah satu keluarganya. Bahkan, Ginan juga kehilangan teman akrabnya sendiri.

Belum menyerah, Ayah Ginan mencoba memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Belum berakhir disini, Ginan tertangkap basah oleh polisi saat mencuri. Ginanpun dijebloskan kepenjara, berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Hidup Ginan amat dramatis. Mulai dari overdosis karena narkoba, dijauhi teman, putus cinta, mengecewakan keluarga, masuk penjara, mencoba narkoba suntik, kabur dari pesantren, diusir dari rumah, masuk rumah sakit jiwa, kehilangan orang tercinta, dan pada akhirnya dokter menyatakan Ginan terinveksi HIV. Namun, Ginan bertekad untuk bangkit.

“Saat berada dititik terendahnya, seseorang tak punya pilihan lain kecuali berjuang untuk bangkit dan memperbaiki hidupnya sendiri” (Hal 90).
Ginan mengikuti rehabilitasi di Malaysia. Selesai rehabilitasi, Ginan kembali menjalani kuliah. Ternyata Ginan berhasil lulus dan diwisuda. Tak cukup sampai disitu, Ginan mendirikan Komunitas Rumah Cemara. Tak lama, Ginan dan teman-temannya berhasil berangkat ke Homeless Cup di Paris, serta mengharumkan nama Indonesia.

“Saya percaya pada hukum alam yang berlaku sepanjang masa: Semesta merespon kayakinan kita dengan sesuatu yang baik. Yang Maha Kuasa tidak pernah lengah. Tak ada satupun yang luput dari-Nya, termasuk Doa saya, “semesta, berikan kaki-kaki ini kekuatan untuk melangkah...” (hal 4).

Ginan-Sundea bercerita dengan sangat sempurna dan menjadi pelajaran penting bagi anak-anak muda lainnya. Meskipun ceritanya kurang sistematis, dan banyak ungkapan reflektif yang sulit dimengerti, Ginan-Sundea berhasil menegur para pembacanya dan membuat mereka terkesima. Buku ini sangat layak dibaca oleh anak-anak muda agar mendapatkan sudutpandang yang benar terhadap narkotika, serta oleh para orangtua agar selalu belajar dari dunia remaja.

Judul              : Melampaui Mimpi
Penulis           : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit        : Gagas Media
Cetakan         : I, September 2014
Tebal              : xii + 328 halaman
ISBN               : 979-780-751-7
Harga             : Rp65.000


Diresensi oleh Imam Setiyo,
Pengemudi Gojek

Minggu, 19 Oktober 2014

Analisis Tentang negara islam irak dan suriah (isis) Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat

Analisis Tentang 
negara islam irak dan suriah 
(isis) 
Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat


Nama : Imam Setiyo
Program Studi : Prancis
NPM : 130 6455 910
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT



*Sebelumnya Mohon Maaf Karena Saya Tidak Mengkapitalisasikan Huruf isis Dalam Judul Artikel Ini Dikarenakan Sentimen Negatif Saya Terhadap isis. Terima Kasih.
 
Kata Pengantar

Di dalam tugas artikel dan opini yang diberikan oleh dosen Filsafat Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini, penulis akan membahas tentang artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014, yang nantinya akan dianalisis berdasarkan paham-paham dalam filsafat. Oleh karena itu, penulis akan memberikan beberapa pendapat, yaitu dari penulis sendiri, yang berasaskan paham filsafat. Selain itu,  akan diberikan pula pendapat lain yang sengaja penulis ambil lewat wawancara santai untuk mendukung pendapat pribadi penulis, bersama Sdr. Aju, di Jalan Margonda Raya, tentang artikel tersebut, yang akan penulis sesuaikan dengan tema dan bahasan dalam tugas yang diberikan oleh Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini.


Akhir kata, penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari siapapun yang membaca tugas ini, termasuk dari Bapak Dr. Eko Wijayanto M.Hum, jika terdapat kesalahan dalam tugas ini.


Wassalamualaikum,


Selamat malam.


 


Depok,


7 Oktober 2014, 19.30 PM


 


 


 


 


Penulis





Koalisi Barat Kian Aktif

 

Terdesak Serangan NIIS, 

Kurdi Terapkan Taktik Baru

 

Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

 


SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah.
 

Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin, Senin (6/10), mengatakan, dua jet tempur Angkatan Udara Australia F/A18 telah memulai operasi dengan target milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Irak utara, Minggu malam. Namun, dalam operasi pertama itu, kedua pesawat Australia tersebut tidak melancarkan serangan. ”Dalam kesempatan ini, pesawat itu tidak menggunakan amunisi dan kembali ke markas untuk melucuti senjata dan siap melancarkan serangan mendadak di kesempatan berikut,” kata Angkatan Udara Australia.


Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.


”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”


Australia telah mengerahkan sekitar 600 tentara dan sejumlah pesawat tempur dengan markas di Uni Emirat Arab (UEA).


Belanda juga mulai menerbangkan jet-jet pengebom di Irak, Minggu. Kementerian Pertahanan Belanda mengungkapkan, jet-jet pengebom F-16 telah siap sepenuhnya dikerahkan ke wilayah Irak.


Belanda telah mengirim enam F-16 plus dua cadangan untuk ambil bagian dalam operasi militer pasukan koalisi di Irak. ”Negeri Kincir Angin” juga akan mengirim 250 personel militer dan 130 pelatih bagi militer Irak.


Negara Barat anggota pasukan koalisi lainnya, Belgia, lebih agresif. Minggu lalu, jet tempur F-16 Belgia untuk pertama kali mengebom target NIIS.


Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Belgia. Dua jet tempur menjalankan pengintaian di Irak saat satu dari mereka dikontak untuk menyerang. Belgia mengirim enam pesawat pengebom F-16.


Kanada juga segera bergabung dengan pasukan koalisi. Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan, Parlemen Kanada akan menggelar voting soal partisipasi Kanada dalam misi ”anti terorisme” enam bulan di Irak.


Jika disetujui, misi itu menjadi ekspedisi militer Kanada pertama setelah di Libya pada 2011. Menurut media setempat, Kanada akan mengirim empat hingga delapan jet tempur CF-18.


Namun, seperti yang dilakukan Perancis, Inggris, dan Denmark, partisipasi militer Australia, Belanda, Belgia, berikutnya Kanada hanya terbatas pada target NIIS di Irak. Untuk target NIIS di Suriah, Amerika Serikat selaku pemimpin koalisi hanya mengandalkan lima negara Arab: Bahrain, Jordania, Qatar, Arab Saudi, dan UEA.


Kuasai Kobani timur

Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.


Kota itu selama lebih dari dua pekan dikepung dan digempur milisi NIIS. Pasukan Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), keteteran menahan gempuran mereka. Apalagi, mereka kalah jauh dari NIIS dalam persenjataan.

Dalam kondisi terjepit, YPG menerapkan taktik baru, melawan NIIS dengan bom bunuh diri. Minggu lalu, perempuan bernama Dilar Gencxemis alias Arin Mirkan meledakkan diri saat menyerang NIIS.”Dia melempar banyak granat kepada milisi NIIS. Setelah itu, dia meledakkan diri,” kata Mustafa Bali, pejabat Kurdi di Kobani. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

I.                  Pembahasan Artikel


Dalam artikel yang penulis ambil dari harian KOMPAS tersebut, ada beberapa poin yang telah penulis tandai seperti yang  bisa kita lihat dihalaman sebelumnya, diantaranya :


1.      “SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah”.



Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS? Permasalahan ini dapat kita analisis berdasarkan paham filsafat Utilitarianisme dan paham Pragmatisme.



Utilitarianisme adalah paham yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘baik’ adalah sesuatu yang berguna, bermanfaat dan menguntungkan. Jika tidak berguna, tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, maka sesuatu itu ‘tidaklah baik’. Jika kita analisa mengapa Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS, kita bisa dengan mudah menemukan alasan bahwa pihak ‘Barat’ melihat bahwa gerakan ISIS adalah sebuah gerakan yang sama sekali tidak menguntungkan mereka, tidak berguna bagi mereka, dan bahkan bisa jadi mereka menilai bahwa gerakan tersebut akan sangat berbahaya bagi mereka dimasa depan, jika tidak dibasmi sejak dari sekarang.



Pragmatisme adalah paham yang berpendapat bahwa kemampuan manusia tidaklah mutlak, tidak bisa didoktrin, atau dengan kata lain, kemampuan manusia itu bersifat relatif, tergantung pada kemampuan manusia itu sendiri. Inilah alasan yang tepat jika kita ingin menganalisa masalah keterlibatan ‘Barat’ dalam masalah ISIS. Mengapa bukan pemerintah Irak dan Suriah saja yang membereskannya? Mengapa bukan pemerintah negara-negara tetangganya saja yang bertindak? Bisa jadi, alasannya adalah – berkaitan dengan paham pragmatisme, pemerintah negara-negara tersebut tidak sanggup mengatasi masalah tersebut seorang diri.



2.      “Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.”



Dalam Potongan artikel diatas, kita bisa melihat bahwa Koalisi ‘Barat’ yang sedang menggempur militan ISIS menggunakan paham Rasionalisme dalam bertindak. Mengapa mereka tidak menghancurkan seluruh wilayah target operasi sehingga pekerjaan mereka lebih cepat selesai? Karena mereka berpikir bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan rasio atau akal, serta masuk akan atau tidaknya sesuatu, sepaham dengan aliran Rasionalisme.



3.      ”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”



Mengapa pihak militan ISIS membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan? Lalu kenapa pihak koalisi ‘Barat’ tidak mampu mengatasi strategi tersebut dan terkesan tidak berdaya menghadapi pola pertahanan yang tersebar seperti itu? 



Dalam menjawab pertanyaan diatas, kita bisa meminjam perkataan René Descartes, filsuf dan matematikawan Perancis yang lahir tahun 1596, yang berbunyi “Clara et Distincta” (yang berarti jelas dan terpilah). Artinya, Sesuatu yang dibangun dan dibuat secara jelas dan tepilah-pilah atau terpisah-pisah, akan menimbulkan sebuah kebenaran dan kepastian yang tak tergoyahkan.



Hal ini sejalan dengan potongan artikel diatas, yaitu alasan mengapa ISIS  amat kuat adalah karena mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.



4.      “Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.”



Mengapa NIIS atau ISIS merajalela dan sangat kuat di Suriah? Lalu mengapa mereka (ISIS) mengibarkan bendera mereka di Kobani Timur?



Jawaban dari analisa diatas sangatlah sederhana. Kita bisa melihat lagi penjelasan tentang paham Pragmatisme yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘benar’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘benar’ dengan memperhatikan akibat-akibat dan hal-hal yang bersifat praktis.



Kita dapat mereduksi penjelasan tentang paham Pragmatisme diatas menjadi: Sesuatu yang ‘ada’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘ada’ dengan memperlihatkan kepada umum hal-hal yang bersifat praktis dan mudah. Hal ini senada dengan peristiwa pengibaran bendera ISIS diatas. Tujuannya ? tujuannya adalah untuk membuktikan kepada masyarakat, menarik simpati masyarakat, memancarkan pengaruh yang kuat, dan sebagai identitas diri yang akan memancing perhatian orang.


II.               Pendapat Tambahan dari Penulis


Menurut penulis, gerakan ISIS bisa muncul dikarenakan dua alasan, yaitu :


1.      Berasaskan paham Progresivisme;


2.      Berasaskan paham Idealisme.


Menurut paham Progresivisme, sebuah nilai berkembang secara terus menerus dikarenakan adanya suatu pengalaman baru yang bercampur antara individu dengan nilai-nilai yang memang sudah ada dalam suatu budaya.


Singkatnya, ISIS sudah ada sejak dulu, namun baru muncul kepermukaan sekarang. Mereka berkembang karena faktor evolusi, yaitu sebuah gerakan yang perlahan-lahan menjadi besar karena mendapat dukungan dari substansi-substansi yang ada didalam masyarakat Irak dan Suriah itu sendiri.


Sedangkan Menurut paham Idealisme, realitas yang paling benar adalah ‘ide’, sedangkan hal-hal yang terlihat dan yang ada, adalah perwujudan dari ide itu sendiri. Singkatnya, ISIS ada karena sebuah ide yang ingin membuat sebuah gerakan, tanpa memperdulikan fakta bahwa sudah ada negara yang nyata, yaitu Irak dan Suriah.


III.            Pendapat dari Masyarakat


ISIS adalah sebuah gerakan  yang memiliki tujua-tujuan tertentu. Lalu mengapa ISIS menimbulkan masalah besar? Bisa jadi, ada dua alasan yang bisa kita tebak, yaitu :


1.      Dogma/ajaran agama;


2.      Perbedaan kepentingan dengan Irak dan Suriah;


3.      Perbedaan kepentingan dengan koalisi ‘Barat’.


Menurut Saudara Aju (27), salah seorang masyarakat yang sengaja penulis minta pendapatnya untuk mendukung untuk mendukung pendapat pribadi penulis, berpendapat bahwa ketiga alasan itulah yang menyebabkan masalah ISIS sangat besar dan menimbulkan polemik.


Berdasarkan pendapat masyarakat diatas, kita bisa melihat kembali pengertian dari paham Eksistensialisme yang berpendapat bahwa manusia bertanggung jawab terhadap kemauannya yang bebas, tanpa memikirkan mana yang benar dan mana yang salah, atau dengan kata lain, kebenaran bersifat relatif, tergantung pada cara pandang individu tersebut.


IV.           Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat kita ambil dari analisis potongan artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014 diatas, kita dapat dengan mudah menarik kesimpulan bahwa kita harus belajar melatih diri untuk berpikir secara Radikal, seperti yang dilakukan oleh Thales yang memikirkan tentang bahan alam semesta, karena dia tidak puas dengan pendapat-pendapat tentang alam semesta pada saat itu.


Berpikir secara Radikal berarti berpikir sampai sedalam-dalamnya, sampai dasar yang paling dalam, sampai jelas penyebab-penyebabnya, sampai pada kesimpulan akhirnya.


Dalam kasus ISIS, menurut penulis, tidak akan ada kekisruhan jika Koalisi ‘Barat’ berpikir secara radikal dengan cara merangkul pihak ISIS, berpikir mengapa ISIS terbentuk, berpikir mengapa ISIS sangat kuat, dan berpikir mengapa dan apa alasan-alasan yang peling mendasar berkaitan dengan gerakan ISIS itu.


V.              Sumber


Artikel “Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru”, Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

Pendapat penulis

Pendapat masyarakat

 

 

[Life] Le Blog D'Imam Setiyo │ Copyright © 2009 │ Dikelola Oleh Imam Setiyo │ Menggunakan Template Blog "DarkfolioZ" Yang Dipersembahkan Oleh "Bie Blogger Template" Dan "Ipietoon" │ Blog Ini Milik Imam Setiyo Dan Dikelola Untuk Keperluan Pribadi, Bisnis, Hobi, Pendidikan, Sharing Serta Publikasi Karya Pribadi │ Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Publikasi Yang Ada Di Blog Ini Dapat Dikomunikasikan Secara Langsung Dengan Pemilik Blog Lewat Twitter, Twitter, Maupun Lewat 0813-1830-3377 (WhatsApp, Telegram, SMS) │ Akhir Kata, Selamat Mengunjungi Blog Saya Ini Serta Blog Saya Yang Lainnya │ Lihat Juga : Bisnis Pulsa ElektrikOtodidak Bahasa InggrisEnglish ConversationEnglish For Academic PurposesPenghasilan TambahanCara Mudah Bayar TagihanBeasiswa │ -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------